Tuesday, July 31, 2012

4 Wajah Manusia Purba Hasil Rekonstruksi Teknik Digitalisasi Komputer. Nenek Moyang Kitakah?

Ada sebuah teori lagi yang berusaha memaksakan kehendak bahwa manusia itu dekat hubungannya dengan simpanse, sebelum keduanya terpisah secara genetik (teori evolusi). Ini adalah sebuah ambisi dari para ahli yang ingin mengetahui wajah leluhurnya.


Manusia purba realitis disajikan dalam sebuah pameran di Dresden, Jerman. Dari fosil-fosil yang ditemukan dirangkai menggunakan teknik digital melalui teknologi komputer dan menerka total 27 wajah manusia purba.


Contohnya saja spesies manusia purba tertua, Sahelanthropus tchadensis, yang diperkirakan hidup pada 7 juta tahun yang lalu. Selain Sahelanthropus tchadensis, ada juga Homo rudolfensis, Homo erectus dan Homo neanderthalensis. Selengkapnya simak gambar berikut:





Sahelanthropus tchadensis, paling mendekati simpanse. Hidup 7 juta tahun silam.





Homo rudolfensis digambarkan berhidung pesek, mata sempit, rahang lebar dan dahi kecil. Hidup hidup 2 juta tahun silam.





Homo erectus, hidung lebar, telinga runcing dan mulut lebar. Hidup 1 juta tahun silam.





Homo neanderthalensis, paling mendekati manusia modern. Hidup 60ribu tahun silam.


Dari beberapa Homo diatas, katanya sih si Homo neanderthalensis pernah menikah dengan manusia modern. Loh, bukannya si Homo neanderthalensis ini awal mula manusia modern ya?


Dari teori-teori yang beredar, teori bahwa manusia pertama kali muncul di Afrika yang akhirnya menyebar ke seluruh penjuru bumi adalah yang paling kuat. Selain unutk memperkenalkan hasil penelitian dengan teknik digitalisasi komputer, pameran tersebut juga memperkenalkan lokasi penggalian yang disebut berada di Afrika.


Sejak dulu saya paling tak suka dengan pelajaran Sejarah. Selain kisahnya gak jelas (sumbernya banyak yang udah mati), sejarah terkadang suka memaksakan kehendak. Contohnya saja manusia yang selalu dikaitkan dengan simpanse.

No comments:

Post a Comment